Kamis, 28 Februari 2013

Sambal...nyam nyam...




Saya hobi banget makan makanan dengan sambal atau makanan yang berasa pedas, mungkin karena saya orang Jawa Timur yang terkenal dengan makanan pedas dan asin (meski daerah lain banyak juga yang seleranya sama ^_^ ). Kalau nggak pedas itu rasanya kurang mantap, hehehe...

Eh, tahu nggak? Ternyata sambal itu juga bermanfaat buat kesehatan lhooo.. Dalam porsi yang tepat dan tidak terlalu banyak, ada banyak manfaat kesehatan dari sambal. Informasi ini dilansir dari Voices Yahoo dan ditulis oleh Kristie Leong M.D, seorang dokter yang tergabung dalam American Medical Association.

Nah, ini nih beberapa manfaat sambal:
1.       Mencegah Kanker
Sambal dapat membantu mencegah kanker karena tomat yang merupakan salah satu bahan sambal kaya akan kandungan lycopene seperti yang terdapat dalam tomat. Lycopene merupakan sumber yang baik dari karotenoid. Karotenoid merupakan antioksidan kuat dan memiliki sifat anti-inflamasi (anti peradangan) yang dapat melindungi tubuh dari serangan kanker jenis tertentu. 
2.       Menjaga Kesehatan Jantung
Cabai yang menjadi bahan utama sambal dapat menjaga kesehatan jantung Anda. Hal ini disebabkan karena cabai mengandung serat. Tambahan bawang putih di dalam sambal juga membantu menjaga kesehatan sistem kardiovaskular dan jantung. Dengan asumsi, lauk yang Anda makan adalah lauk sehat dan rendah lemak, misalnya ayam kampung, daging tanpa lemak dan sebagainya.
3.       Mengontrol gula darah.
Sambal biasanya mengandung bawang merah. Bawang merah adalah bahan alami yang mengandung mineral kromium trace yang membantu proses produksi insulin lebih baik. Bawang merah juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Dengan demikian, sambal dalam porsi yang tidak terlalu banyak masih bisa dikonsumsi penderita diabetes.

Meskipun sambal memiliki manfaat karena kandungan bahan-bahan di dalamnya, bukan berarti kita bebas untuk menikmati sambal secara berlebihan. Kita hars tetap perlu berhati-hati, terutama bagi yang memiliki penyakit maag, bila terlalu banyak akan melukai lambung. Serta perlu diwaspadai juga dengan gangguan pada usus buntu apabila sering mengkonsumsi sambal dengan biji cabai yang tidak dihancurkan. Pada beberapa kasus yang parah, diperlukan operasi kecil untuk membuang usus yang telah meradang karena adanya penyumbatan.

Jadi, tetap bijak dalam hal makanan apalagi sambal ya temans..

*sebagian dikutip dari Vemale.com

Kenapa Harus Punya Sterilizer?


Di zaman saat banyak sekali barang-barang pendukung perawatan untuk bayi kita, terkadang kita menjadi “kalap” sebagai new mom, pengennya barang-barang di toko perlengkapan bayi kalau memungkinkan kita beli semua minimal masing-masing satu.. :)

Sebenarnya kita tahu, tidak semua barang di toko tersebut kita perlukan. Nah, tetapi ada baiknya Anda sebagai New Mom mempertimbangkan untuk membeli barang yang satu ini: Sterilizer.

Mengapa sih kita perlu memiliki Sterilizer? Walaupun ada yang mengatakan bukan masalah jika menggunakan pencuci botol biasa dan disterilkan dengan air panas saja, tapi sebaiknya kita menggunakan sterilizer setidaknya hingga enam bulan pertama usia bayi kita. Sterilizer lazimnya digunakan untuk mengurangi hinggapnya penyakit dan diare.

Tips memanfaatkan Sterilizer:
  1. Bersihkan perlengkapan botol dengan air sabun panas dan bilas dengan air panas sebelum disterilkan.
  2. Jika Anda menggunakan sterilizer air dingin, biarkan perlengkapan tersebut di dalam steriliser selama paling tidak 30 menit setiap 24 jam. Berhati-hatilah karena beberapa steriliser yang menggunakan air dingin dapat menyebabkan sariawan jika tidak dibilas dengan benar sebelum digunakan. Jadi, selalu bilas botol-botol dan dot setelah disterilkan dengan air matang yang sudah didinginkan sebelum digunakan.
  3. Jika menggunakan sterilizer uap, pastkan botol-botol dan dot menghadap ke bawah. Setiap botol yang tidak digunakan atau dibiarkan selama beberapa jam harus disterilkan lagi. Pastikan membilas botol setelah disterilkan dengan air matang yang sudah didinginkan sebelum digunakan.

Semoga sedikit tips ini bermanfaat ya Moms... :)

*Dikutip dari Buku Supernanny in Baby Care- Jo Frost

Minggu, 20 Januari 2013

Resep Mie Ayam Bangka untuk Penderita Hipertensi

Mau coba sharing resep mie ayam ala mie bangka tapi buat penderita hipertensi. Sebenarnya ini resepnya nyontek dari buku resep masakan, hanya saja ada bahan/bumbu yang dikurangi karena menu ini dibuat untuk suamiku yang sedang diet garam.

Bahan:
1 bungkus mie telor basah
100 gr jamur kancing, iris tipis-tipis
1 ikat sawi hijau, rebus kemudian tiriskan
200 gr taoge, rebus sebentar, tiriskan
250 gr fillet ayam, potong dadu kecil
Daun bawang, potong-potong
2 buah cabai merah besar, buang isinya, iris serong memanjang
2 sdm minyak zaitun
6 siung bawang putih
1/2 sdt merica bubuk (kalo g punya, haluskan 1 sdt merica butir)
Kecap manis (sesuai selera)
1 sdt minyak jagung untuk menumis
1/2 sdt garam
Bawang merah goreng untuk taburan

Cara membuat:
  1. Geprek bawang putih, tumis dengan minyak di atas wajan anti lengket sampai harum, kemudian masukkan ayam, jamur kancing dan irisan cabai merah. Beri sedikit air, masak hingga matang, beri garam, kecap dan merica bubuk. Sisihkan.
  2. Didihkan air, masukkan mie, rebus hingga matang, angkat, tiriskan dalam mangkok, tuangi minyak zaitun agar tidak menempel.
  3. Sajikan mie ayam dengan tumisan ayam, sawi hijau, taoge, daun bawang dan beri taburan bawang merah goreng. Untuk 4 porsi

Minggu, 06 Januari 2013

Awal yang baru

Hari ini, 7 Januari 2013...

Hari ini, seperti biasa rutinitas sejak membuka mata adalah bersiap menuju kantor, mandi, ganti pakaian, sholat Subuh, dan menuju stasiun. Melewati jalan protokol Jakarta di pagi yang sedikit mendung, menikmati udara yang segar di daerah Widya Chandra, membuatku merasa bersyukur kami masih memiliki waktu yang dapat kami habiskan bersama di atas motor butut kami. Terkadang, terselip iri, cemburu kepada nikmat yang Allah berikan pada orang lain. Segeralah aku beristighfar, padahal sudah tahu bahwa iri, cemburu hanya boleh kepada 2 golongan manusia, yaitu orang yang diberikan kepadanya Al Quran, kemudian ia membacanya sepanjang siang dan malam dan kepada orang yang diberikan kepadanya harta kemudian ia memanfaatkan hartanya di jalan Allah sepanjang siang dan malam. Allah..ampunilah aku, yang begitu lemah dan begitu sering terbersit kecemburuan yang tak Engkau sukai.

Allah...Engkau lah yang Maha Mengetahui segala isi hati, termasuk segala isi hatiku dan keinginanku yang tak mungkin semuanya kuteriakkan kepada orang lain. Hanya kepadaMu lah aku mengadu, menceritakan segala kesedihanku, kecemburuanku, dan segala kegelisahanku. Kuatkan aku Ya Allah menghadapi ujian apalagi teguran dariMu.

Mulai hari ini, ingin memaksimalkan ikhtiar mencapai target hidup jangka pendek yang telah kurencanakan untuk bisa dipenuhi di tahun 2013. Ya, memang ini terlambat, kemana saja aku selama ini, sehingga belum punya target yang jelas, hidup hanya untuk keduniawian saja, untuk akhirat hanya seingatnya saja. Insya allah tahun ini, meski terlambat mulai menata dan memiliki target hidup minimal jangka pendek, ini beberapa di antaranya:

1) Menambah hafalan minimal 3 juz
2) Memperbanyak shaum sunnah
3) Mampu sedekah rutin setiap hari
4) Jadi Senior Manager bulan Juni, Director sebelum akhir tahun 2013
5) Bisa membuatkan bekal untuk suami setiap hari
6) Menurunkan berat badan minimal 10 kg demi kesehatan dan ikhtiar supaya diberikan "amanah" lagi
7) Bisa pulang kampung atau membiayai perjalanan Bapak, Ibu, 2 adikku, kakakku dan anaknya ke Jakarta minimal sekali dlm setahun
8) Punya tabungan untuk uang muka mobil
9) dsb..

Bismillah.. bantulah hambaMu ini Ya Rabb, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Sami', Ya Mughni, Ya Mujibassaailin..

Selasa, 23 Oktober 2012

Berdagang?? Pede aja lagi...

Dagang? Buatku sebenarnya bukan hal yang baru... Waktu aku kelas 1 SMA, demi membantu orang tua mencari tambahan penghasilan aku berjualan pisang goreng dan tahu isi.. Pagi-pagi banget ibuku udah bangun, ke pasar terus goreng makanan2 itu untuk kubawa ke sekolah.. Bisa bayangin nggak? SMA gitu lhooo...kalo anak lain mungkin sudah malu tuh bawa jualan ke sekolah, tapi ya mau bagaimana lagi, kasihan orang tua terutama ibuku, saat itu aku masih punya 2 orang adik yg juga usia sekolah, SMP dan SD. Demi mendapatkan beberapa lembar uang ribuan aku mulai berdagang. Tapi ya karena itu edisi pertama jualan, aku masih malu-malu gitu nawarin ke temen-temen, tapi ada temen sebangkuku yang bantuin nawarin, jadi pas jam break pergantian mata pelajaran, dia yang teriak nawarin jualanku. Besok-besoknya udah mulai pede nawarin sendiri. 

Beberapa waktu kemudian, menjelang lebaran nyoba jualan lagi tapi kali ini bukan makanan, baju-baju buat anak-anak sm seprai, yang modalin tanteku. Berkelilinglah aku ke tetangga-tetangga bareng adikku Yuni Anggraini menawarkan dagangan..Pede banget gitu yaaa? Aku yang masih SMA sm adikku yang masih SMP berdua bawa dagangan ngetuk masing-masing rumah, ada yang cuma lihat-lihat tapi akhirnya menolak, tapi banyak juga yang ngambil dagangan. Dan waktu itu g langsung bayar tunai, nyicil alias ngangsur, dan tahu nggak berapa kali? dan berapaan? kalo zaman sekarang bilangnya ntar gajian yaa, 3x ya, dsb. Saat itu mereka bayarnya harian, karena kondisi ekonomi tetangga yang nggak semua mampu, jadilah tiap hari kami membawa buku catatan harian cicilan mereka, datang dari satu rumah ke rumah yang lain, sambil bawa dagangan baru.. hehehe..kalo ingat masa itu, sering senyum2 sama Ibu, tnyt aku pernah punya pengalaman hidup seperti itu. Kuncinya hanya satu, ada kemauan dan target yang mau dicapai, maka semua kendala, rasa malu, merasa g bisa jualan, ilang semua kok..


Sekarang? ternyata nggak jauh-jauh dari dunia dagang lagi..diajakin teman untuk bergabung bisnisnya. Nah, bedanya dulu dan sekarang, pada saat aku SMA sekitar tahun 2000-an belum ngeh internet, masih 1-2 orang aja itu yang kenal namanya internet, jaman kelas 1 SMA ingat belajarnya masih DOS..sekarang? luar biasa perkembangan internet. Banyak yang telah memanfaatkan teknologi dan kecanggihan internet untuk membantu pekerjaan maupun bisnisnya. Begitu juga dengan bisnis ini, aku sekarang bisa melakukannya secara online, waktunya lebih fleksibel, kapan saja aku ada waktu senggang pada saat jam istirahat atau di rumah sebelum tidur, atau pas weekend. Kalo dulu weekend dipake istirahat, sekarang dipake buat belajar bisnis ini. Demi menggapai mimpi dan membahagiakan orang tua, berusaha maksimal biar sukses di bisnis ini seperti teman-teman yang udah duluan. Kalo mereka bisa, aku juga insya allah bisa. Semangaaat!! Temen-temen yang mau tahu dan dapat gaji tambahan dari yang sekarang sudah didapat, monggo mampir di www.maugajitambahan.tk


Widya Ari Santi

Independent Oriflame Consultant

Yuk, Sayangi Jantung Kita




Jantung adalah organ vital bagi manusia. Organ sebesar kepalan tangan ini bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam aliran darah ini terkandung oksigen dan nutrisi untuk seluruh tubuh. Namun sayangnya, gaya hidup saat ini justru merusak kerja jantung. Gaya hidup tidak sehat menyebabkan tiap orang memiliki risiko yang sama untuk terkena penyakit jantung.
Untuk mencegah hal ini, Pauline Endang Praptini, spesialis gizi klinik RSUP Fatmawati, yang ditemui beberapa waktu lalu, mengungkap sejumlah tips agar jantung kita tetap sehat. Berikut di antaranya:

Pola pikir sehat
Ini terletak pada kecerdasan seseorang mengatur emosi. “Jangan mudah marah,” ungkap Pauline. Karena saat seseorang sedang marah hormon akan bekerja lebih keras, tekanan darah juga naik akibatnya lebih mudah terkena serangan jantung. “Ada kenalan saya usianya 48. Sebelumnya dia sudah ada riwayat jantung. Pada suatu hari dia marah tak terkendali dan langsung meninggal karena stroke.”

Istirahat cukup
Pauline menyarankan tidur yang cukup. “Tidur adalah istirahat tak tergantikan. Tidak bisa menggantikan waktu tidur dengan menonton televisi misalnya. Karena saat tidur sel – sel yang rusak diperbaiki secara alami oleh tubuh.” Oleh karena itu jika seseorang tidak cukup tidur maka metabolisme orang tersebut akan terganggu.


Olahraga
Ini menjadi satu-satunya saran Pauline untuk aktivitas sehat. “Tentunya olahraga yang cukup dan rutin.” Pauline menyarankan olahraga empat sampai enam kali seminggu. “Cukup empat puluh lima menit sampai satu jam. Tidak perlu terlalu lama.”


Pola makan sehat
Pauline menyebutnya sebagai 3 J, “Terdiri atas jumlah, jenis, dan jadwal.” Pauline menyarankan untuk memulai hari dengan sarapan. “Kalau sarapan mungkin cukup dengan nasi, sayur, dan lauk seadanya. Tapi kalau tidak sarapan begitu sampai di kantor kita beli gorengan. Dalam gorengan kolesterolnya tinggi terutama yang digoreng dengan jelantah. Atau, begitu makan siang, makanan satu meja dimakan semua.” Pengaturan jadwal makan akan memperingan kerja lambung dan memperkecil resiko diabetes. “Karena kita makan sesuai porsi. Porsi makan sebaiknya kecil tapi sering. Selain itu, semakin tua porsi makan kita akan semakin sedikit.” Jadwal makan ideal adalah, tiga kali makan utama dan dua kali makan selingan.


Awas karbohidrat
Pauline menyarankan pengaturan karbohidrat untuk pola jenis makanan. “Karena karbohidrat adalah sumber energi utama. Satu gram karbohidrat menghasilakn energi empat kilo kalori. Terdiri atas dua jenis yaitu sederhana dan kompleks. Jumlah paling banyak untuk dikonsumsi adalah 55 sampai 65 persen dari kalori total. Lebih menguntungkan mengkonsumsi karbohidrat kompleks.”

Tidak merokok
Bisa dipastikan merokok bakal berdampak buruk pada kesehatan kita.


http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/12/01/09/lxi9xp-...

Membaca al-Qur'an Bagi Wanita Haidh

Permasalahan itu adalah merupakan permasalahan khilafiyah di kalangan para ulama, baik pada masa dahulu maupun sekarang. Kami akan memaparkan permasalahan tersebut dengan menjelaskan dalil-dalil dari pihak-pihak yang berbeda pendapat tersebut, mudah-mudahan akan lebih memperjelas permasalahan tersebut.

Pertama : Hukum Wanita Haidh berdzikir Kepada Allah Dan Membaca Al Qur’an

Permasalahan membaca Al Qur’an bagi wanita haidh ini memang ada perselisihan di kalangan ulama. Ada yang membolehkan dan ada yang tidak membolehkan. Abu Hanifah berpendapat bolehnya wanita haid membaca Al Qur’an dan ini merupakan pendapat yang masyhur dalam madzhab Syafi’i dan Ahmad, dan pendapat ini yang dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah. Mereka mengatakan: “Asal dalam perkara ini adalah halal. Maka tidak boleh memindahkan kepada selainnya kecuali karena ada larangan yang shahih yang jelas.”
Al Imam Bukhari dalam Shahih-nya (nomor 971) meriwayatkan dengan sanadnya sampai kepada Ummu ‘Athiyah radhiallahu 'anha, ia berkata: “Kami dulunya diperintah untuk keluar (ke lapangan shalat Ied, pent.) pada Hari Raya sampai-sampai kami mengeluarkan gadis dari pingitannya dan wanita-wanita haid. Mereka ini berada di belakang orang-orang (yang shalat), mereka bertakbir dan berdo’a dengan takbir dan doanya orang-orang yang hadir. Mereka mengharapkan berkah hari tersebut dan kesuciannya.” (Diriwayatkan juga oleh Muslim nomor 10 : ‘Shalat Iedain’) ‘Aisyah radhiallahu 'anha berkata: “Aku datang ke Makkah dalam keadaan haid. Dan aku belum sempat Thawaf di Ka’bah dan Sa’i antara Shafa dan Marwah. Maka aku adukan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda: “Perbuatlah sebagaimana yang dilakukan seorang yang berhaji, hanya saja jangan engkau Thawaf di Ka’bah sampai engkau suci (dari haid).” (HR. Bukhari nomor 1650 dan Muslim nomor 120/ Kitab Al Hajj)
Dua hadits di atas memberi faedah bahwa wanita haid disyariatkan untuk berdzikir kepada Allah Ta’ala, dan Al Qur’an termasuk dzikir sebagaimana Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz Dzikir (Al Qur’an) dan Kami-lah yang akan menjaganya.” (Al Hijr : 9) Apabila seorang yang berhaji dibolehkan membaca Al Qur’an maka demikian pula bagi wanita haid, karena yang dikecualikan dalam larangan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam kepada ‘Aisyah yang sedang haid hanyalah Thawaf.
Adapun Jumhur Ahli Ilmu berpendapat tidak boleh bagi wanita haid untuk membaca Al Qur’an, akan tetapi boleh baginya untuk berdzikir kepada Allah. Mereka ini mengkiaskan (atau menyamakan) haid dengan junub, padahal sebenarnya tidak ada pula dalil yang shohih yang melarang orang junub untuk membaca Al Qur’an. Sedangkan hadis yang menyatakan: “Tidak ada yang menghalangi Nabi untuk membaca Al-Qur’an kecuali Junub” (HR. Abu Daud), hadis tersebut didhoifkan oleh sejumlah ulama di antaranya Al-Bani dalam dhoif sunan Abi Daud hal 25. Asy Syaikh Mushthafa Al Adawi dalam kitabnya Jami’ Ahkamin Nisa’ (1/183-187) membawakan bantahan bagi yang berpendapat tidak bolehnya wanita haid membaca Al Qur’an dan di akhir tulisannya beliau berkata: “Maka kesimpulan permasalahan ini adalah boleh bagi wanita haid untuk berdzikir kepada Allah dan membaca Al Qur’an karena tidak ada dalil yang shahih yang jelas dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam yang melarang dari hal tersebut bahkan telah datang dalil yang memberi faedah bolehnya (wanita haid) membaca Al Qur’an dan berdzikir sebagaimana telah lewat penyebutannya.”

Kedua : Hukum Menyentuh Mushaf Bagi Wanita Haid

Berkata Asy Syaikh Mushthafa Al Adawi: Mayoritas Ahli Ilmu berpendapat wanita haid tidak boleh menyentuh mushaf Al Qur’an. Namun dalil-dalil yang mereka bawakan untuk menetapkan hal tersebut tidaklah sempurna untuk dijadikan sisi pendalilan. Dan yang kami pandang benar, Wallahu A’lam, bahwasannya boleh bagi wanita haid untuk menyentuh mushaf Al Qur’an. Berikut ini kami bawakan dalil-dalil yang digunakan oleh mereka yang melarang wanita haid menyentuh Al Qur’an. Kemudian kami ikutkan jawaban atas dalil-dalil tersebut (untuk menunjukkan bahwasanya wanita haid tidaklah terlarang untuk menyentuh mushaf)

1. Firman Allah Ta’ala: “Tidaklah menyentuhnya kecuali mereka yang disucikan.” (Al Waqi’ah : 79) Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam: “Tidaklah menyentuh Al Qur’an itu kecuali orang yang suci.” (HR. Ath Thabrani. Lihat Shahihul Jami’ 7880. Al Misykat 465) Jawaban atas dalil di atas-
Pertama : Mayoritas Ahli Tafsir berpendapat bahwa yang diinginkan dengan dlamir (kata ganti) dalam firman Allah Ta’ala (Laa Yamassuhu) adalah ‘Kitab Yang Tersimpan Di Langit’. Sedangkan (Al Muthahharun) adalah ‘Para Malaikat’. Ini dipahami dari konteks beberapa ayat yang mulia: “Sesungguhnya dia adalah Qur’an (bacaan) yang mulia dalam kitab yang tersimpan, tidaklah menyentuhnya kecuali Al Muthahharun (mereka yang disucikan).” (Al Waqi’ah 77-79) Dan yang menguatkan hal ini adalah firman Allah Ta’ala: “Dalam lembaran-lembaran yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para utusan yang mulia lagi berbakti (yakni para malaikat).” (Abasa : 13-16) Inilah pendapat mayoritas Ahli Tafsir tentang tafsir ayat ini. Pendapat
Kedua: Tentang tafsir ayat ini bahwasannya yang dimaksud dengan Al Muthahharun adalah kaum Mukminin, berdalil dengan firman Allah: “Hanyalah orang-orang musyrik itu najis.” (At Taubah : 28) Dan dengan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam: “Sesungguhnya orang Muslim itu tidak najis.” (HR. Bukhari nomor 283 dan Muslim nomor 116) Dan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam melarang bepergian dengan membawa mushaf ke negeri musuh, karena khawatir jatuh ke tangan mereka. (HR. Muslim dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma) Pendapat
Ketiga: Bahwasannya yang dimaksud dengan firman Allah (yang artinya): “Tidaklah menyentuhnya kecuali mereka yang disucikan.” (Al Waqi’ah : 79) adalah tidak ada yang dapat merasakan kelezatannya dan tidak ada yang dapat mengambil manfaat dengannya kecuali orang-orang Mukmin. Namun adapula Ahli Tafsir (walaupun sedikit) yang berpendapat dengan pendapat keempat, bahwa: Yang dimaksudkan dengan Al Muthahharun adalah mereka yang disucikan dari dosa-dosa dan kesalahan.
Pendapat Keempat: Al Muthahharun adalah mereka yang suci dari hadats besar dan kecil.
Pendapat Kelima: Al Muthahharun adalah mereka yang suci dari hadats besar (janabah). Mereka yang membolehkan wanita haid menyentuh mushaf memilih sisi yang pertama, dengan begitu tidak ada dalil dalam ayat tersebut yang menunjukkan larangan bagi wanita haid untuk menyentuh Al Qur’an.
Dan telah lewat penjelasan bahwa mayoritas ahli tafsir menafsirkan Al Muthahharun dengan malaikat.

2. Dalil Kedua : Tidak aku dapatkan isnad yang shahih, tidak pula yang hasan, bahkan yang mendekati shahih atau hasan untuk hadits yang dijadikan dalil oleh mereka yang melarang wanita haid menyentuh Al Qur’an. Setiap sanad hadits ini yang aku dapatkan, semuanya tidak lepas dari pembicaraan. Lantas apakah hadits ini bisa terangkat kepada derajat shahih atau hasan dengan dikumpulkannya semua sanadnya atau tidak? Dalam masalah ini ada perbedaan pendapat, Asy Syaikh Albani rahimahullah menshahihkannya dalam Al Irwa’ (91/158). Bila hadits ini dianggap shahih sekalipun, maka pengertiannya sebagaimana pengertian ayat yang mulia di atas. (Jami’ Ahkamin Nisa’ 1/187-188) Asy Syaikh Al Albani rahimahullah sendiri ketika menjabarkan hadits di atas beliau menyatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘thahir’ adalah orang Mukmin baik dalam keadaan berhadats besar atau hadats kecil ataupun dalam keadaan haid. Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla berpendapat: “Membaca Al-Qur’an, dan sujud di dalamnya, menyentuh mushaf dan dzikir kepada Allah boleh dilakukan baik dalam keadaan punya wudhu atau tidak, bagi yang junub maupun wanita haidh. Penjelasan hal tersebut, karena Membaca Al-Qur’an, dan sujud di dalamnya, menyentuh mushaf dan dzikir kepada Allah merupakan perbuatan baik yang disunnahkan dan pelakunya akan diberi pahala. Barangsiapa yang berpendapat adanya larangan melakukannnya dalam keadaan tertentu, maka orang tersebut wajib menunjukkan dalilnya” (Al-Muhalla Bil Aatsaar I/94-95 Masalah No. 116)
Syeikh Muhammad bin Utsaimin setelah memamparkan perbedaan ulama tentang orang yang tidak dalam keadaan suci dan wanita haidh memegang mushaf berkata: “Yang lebih utama, orang yang tidak dalam kedaaan suci tidak boleh menyentuh Al-Mushaf. Adapun jalan keluar bagi perempuan yang sedang haidh adalah mudah -Al-Hamdu Lillahi-, dimungkinkan baginya untuk memakai sarung tangan dan membolak-balikan mushaf dengan kedua tangannya serta memegangnya” (Fatawa Al-Haidh Wal-Istihadhoh Wan-Nifas hal 116-117)
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

http://www.syariahonline.com/v2/component/content/article/70/2745.html